Ujian sekolah dalam bentuk apa pun (UTS, UAS terutama UN) masih dianggap menjadi momok menakutkan pendidikan. Dianggap menjadi salah satu sumber stress pada anak.
Padahal, menurut banyak psikolog dan pakar, seperti apapun kurikulum sekolah, seberat apapun beban pendidikan, sumber stress utama pada anak (menurut hasil penelitian) adalah orangtuanya di rumah, terutama ibu.
Tanpa disadari, sebenarnya ibu di rumah punya peran sangat penting untuk membuat aneka ujian tak lagi jadi momok bagi anak.
Antara lain dengan cara, tidak menempatkan dan menganggap UTS/UAS/UN memiliki level yang lebih tinggi dan superior daripada PR.
Tidak perlu mengagungkan ujian-ujian tersebut dengan menganggapnya sebagai sesuatu yang lebih penting dan sakral daripada latihan soal sehari-hari.
Kecenderungan para ibu selama ini adalah menempatkan ujian sekolah (UTS, UAS, UN) pada kasta brahmana dan meletakkan PR serta latihan soal biasa di kasta sudra.
Kecenderungan para ibu selama ini adalah menempatkan ujian sekolah (UTS, UAS, UN) pada kasta brahmana dan meletakkan PR serta latihan soal biasa di kasta sudra.
Ketenangan ibu, dengan tidak heboh jelang ujian, adalah salah satu nilai positif yang akan diserap ananda. Karena energi dari ibu biasanya akan dirasakan dan mempengaruhi anak. Ibu yang percaya diri, biasanya akan membuat anak terseret menjadi percaya diri juga.
Demikian juga dengan kepanikan. Ibu yang panik saat menghadapi ujian anak, akan menularkan kepanikan juga pada anak. Ibu yang tidak tenang, akan membuat anak juga menjadi tidak tenang. Dan jika anak mengerjakan ujian dengan panik, khawatir serta tidak tenang, maka hasil ujian cenderung akan jadi kurang maksimal.
Demikian juga dengan kepanikan. Ibu yang panik saat menghadapi ujian anak, akan menularkan kepanikan juga pada anak. Ibu yang tidak tenang, akan membuat anak juga menjadi tidak tenang. Dan jika anak mengerjakan ujian dengan panik, khawatir serta tidak tenang, maka hasil ujian cenderung akan jadi kurang maksimal.
Ajari anak untuk memahami bahwa beragam ujian sekolah bukanlah hal yang menakutkan. Setiap hal atau kejadian pasti punya dua sisi yang bersebrangan. Ada positif dan negatifnya. Demikian juga dengan ujian. Ajak anak menggali sisi positif ujian.
Hingga anak-anak bahkan bisa jadi akan menyambut ujian dengan sukacita dan berkata:
"Kalau ujian itu enak. Pulangnya bisa cepat."
"Asyiiiik besok UAS, bawa bukunya sedikit. Tas gak berat."
"Yess besok UN... 4 hari lagi santaiii... Libur lamaaa..."
(POV anak-anak saya sih ini...)
Sangat sependapat yang dikatakan Rihal (8 tahun, siswa kelas 2 SD), bahwa:
"UTS/UAS itu cuma beda kertasnya aja. Kalau PR atau latihan kerjainnya di buku tulis. Kalau ujian kerjainnya di kertas ujian."
"UTS/UAS itu cuma beda kertasnya aja. Kalau PR atau latihan kerjainnya di buku tulis. Kalau ujian kerjainnya di kertas ujian."
Mengenali karakter masing-masing anak akan sangat membantu ibu untuk bisa menyikapi ujian dengan santai.
Jika nilai tanggungjawab dan kelekatan sudah tertanam, seharusnya ibu bisa lebih tenang menghadapi ujian si anak.
Anak yang berkarakter judging, well planned atau terorganisir.. Tanpa dikomando pun, pasti sudah punya perencanaan dan persiapan diri menyambut ujian.
Anak dengan karakter perceiving yang menyukai deadline dan tantangan.. Walaupun terlihat santai, tapi biasanya akan makin cemerlang saat berada di bawah tekanan. Seperti lampu senter yang makin terlihat bersinar di dalam gelap.
Anak dengan tipe belajar auditori, mungkin tak perlu lagi repot membaca buku atau mengerjakan latihan soal jelang ujian. Sebab semua materi pasti sudah direkam dan diserap paripurna saat mendengarkan penjelasan guru di kelas.
Yuk mom..
Berlatih percaya pada kemampuan dan rasa tanggung jawab ananda.
Berlatih percaya pada kemampuan dan rasa tanggung jawab ananda.
Mari berhenti menyiksa diri sendiri dan anak kita dengan berbagai prasangka dan kekhawatiran yang belum pasti berkaitan dengan ujian sekolah. Ingat loh, qodar Alloh itu mengikuti persangkaan manusia. Dan persangkaan pun bagian dari doa.
Ketenangan dan sikap santai ibu, bisa jadi adalah salah satu pendampingan terbaik yang bisa diberikan untuk anak menjelang ujian. Beberapa tips untuk mendampingi ananda menghadapi ujian dapat dilihat di https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/m/index.php?r=tpost/xview&id=4692
Besok UTS... Minggu depan UAS... Bulan depan UN?
Ya so what....?
Exam is just another type of homework n exercise. Isn't it?
Cuma beda kertasnya aja kok.
#sahabatkeluarga
#sahabatkeluarga
1 komentar: