Rhuma : Miy,, tau ga.. Uma baru baca artikel. Katanya dengan teknologi tercanggih yang ada di dunia saat ini benda langit terjauh yang bisa terlihat itu sejauh 11 milyar tahun cahaya dari bumi.
Me: oh? Trus...?
R: Jadi maksudnya,, kalau di titik terjauh itu ada cahaya bersinar yang muncul, maka akan bisa terlihat di bumi tuh 11 milyar tahun kemudian.
Padahal ya Miy... Cahaya matahari yang jaraknya jutaan kilometer aja tuh bisa mencapai bumi cuma dalam waktu 8 menit.
M: Oooo (melongo)
R: atauuuu... Kalau kita naik pesawat luar angkasa dengan kecepatan 300.000 km/detik, itu baru sampai di titik terjauh itu 11 mikyar tahun kemudian. Dengan kecepatan 300.000 km/ detik loh miy...
M: (manggut-manggut)
R: Uma jadi inget ayatnya deh miy...
M: ayat apa? Surat apa Ma?
R: duh.. Uma lupa surat apa. Tapi uma udah pernah kaji. Ntar deh liat di folder file uma di komputer. Udah Uma arsipkan tuh semua ayat dan hadits yang udah uma kaji apa aja. Tinggal ketik keywordnya.. Misalnya ketik "langit" tar keluar deh semua ayat dan dalil tentang langit yang udah pernah uma kaji. Atau ketik "makan" ntar keluar juga semua ayat dan dalil tentang makan yang udah pernah uma kaji..
M: emang bunyi ayatnya gimana?
R: uma ga inget persisnya.. Tapi inti terjemahannya sih kurang lebih, "dan Kami ciptakan 7 langit. Dan (pengetahuan) kalian hanya mampu mencapai langit pertama yang kalian lihat."
Kira-kira begitu deh miy intinya... Ntar deh uma liat di komputer..
M: trus hubungannya gimana tuh?
R: ya jadi ngebayangin aja miy... 11 milyar tahun cahaya itu ibarat jari-jari lingkarannya miy... Setengah diameter.. Maksudnya klo pake teknologi tercanggih, cuma bisa melihat sebatas 11 milyar tahun cahaya ke arah atas, 11 milyar tahun cahaya lagi ke arah bawah, ke arah kanan dan ke arah kiri.
Bisa jadi itulah batas langit pertama ya miy.. Lah kalau langit pertama aja segitu luasnya. Segitu besarnya... Trus entah berapa jauh jarak dari langit pertama ke langit kedua, dari langit kedua ke langit ketiga juga berapa jauh...
Kalau benda ciptaanNya aja sebesar ini, ga kebayang ya miy besarnya yang menciptakan seperti apa...
Jadi merinding ya...
M: (speechless)
###
Jadi.... terinspirasi perbincangan santai dengan Rhuma senja tadi, maka tercetus lah ide untuk menyelesaikan Tantangan 10 hari kelas Bunsay IIP kali ini... Membuat dongen (glekkk.. Tantangan yang benar-benar menantang untuk saya. Karena mendongeng adalah momok untuk saya.. Hiks..). Dan berikut ini cerita anak yang tertuang karena inspirasi obrolan tadi.
###
= Sebesar Apakah Allah?=
Sudah 3 hari ini Yazid bertanya-tanya dalam hati. Karena teringat tausyiah ustadz di musholla akhir pekan yang lalu. Kata Pak ustadz, Allah itu Maha Besar. Sangat besar.
Lalu saat pelajaran agama di sekolah pun, Pak Ibing, guru agama, juga berkata bahwa Allah itu luar biasa besar. Lebih besar dari apa pun di muka bumi.
Jadi, sebesar apakah Allah itu?
Kemarin Yazid coba bertanya pada adik Ina, "Ina... Ina tahu ga Allah itu sebesar apa sih?"
Adik Ina yang baru masuk SD hanya menjawab, "Mungkin lebih besar dari pesawat terbang kak."
Yazid juga sudah bertanya pada Kak Raihan. "Lebih besar dari gedung bertingkat." jawab kak Raihan
Saat Yazid kembali bertanya, "gedung bertingkat yang berapa lantai kak?"
Kak Raihan hanya berkata, "Pokoknya gedung yang paling tinggi deh."
Saat Yazid bermain bola bersama Naufal tadi sore, dan meminta pendapat, "Fal, menurut kamu Allah tuh sebesar apa ya?"
Teman sebangku Yazid di kelas 2B itu menjelaskan, "kalau kata bundaku sih lebih besar dari Lautan."
Dan Yazid pun semakin bingung. Dan masih bertanya-tanya: sebenarnya Allah itu sebesar apa sih?
Dan selepas sholat magrib kali ini, akhirnya Yazid sekali lagi bertanya, "Abi, Allah itu sebesar apa?"
Abi terdiam sejenak sebelum bertanya, "Yazid masih ingat gak, waktu minggu lalu kita membaca ensiklopedia tentang tata surya? tentang matahari dan planet-planet? Tentang bintang dan meteor?"
"Ingat Bi..." jawab Yazid
"Yazid masih punya playdough atau lilin mainan kan?" tanya Abi lagi.
"Ada Bi..." jawab Yazid.
"Mau gak kalau kita bikin miniatur tata surya dari playdough?"
"waaah.... Emang bisa Bi? Mauuuuu.." jawab Yazid girang.
Yazid pun segera mengeluarkan koleksi playdough dan lilin mainan. Sementara Abi mengambil kardus bekas wadah air mineral dan sekotak tusuk gigi. Dan mereka pun mulai asyik berkarya.
"Abi mau buat mataharinya ya... Yazid mau buat planet apa dulu?" tanya Abi
"Mmmmm Yazid bikin mars deh kalau gitu." jawab Yazid.
Setelah semua miniatur planet tercipta, Abi mengajari Yazid untuk menusukkan tiap planet dengan tusuk gigi, dan menancapkannya sesuai urutan planet-planet di permukaan kardus.
Dan jadilah miniatur tata surya karya Yazid dan Abi.
"Yessss... Sudah jadiiii... Wah bagus juga ya Bi.." ujar Yazid gembira.
Abi tersenyum, lalu berkata "Yazid bisa melihat seluruh bagian miniatur tata surya ini kan?"
"Ya bisa dong Bi.. Kan Yazid yang bikin tadi." jawab Yazid.
"Betul. Miniatur ini buatan Yazid. Artinya Yazid yang menciptakan dan miniatur tata surya ini adalah karya ciptaan Yazid kan?" tanya Abi lagi.
"Iya, Bi"
"Miniatur ini menurut Yazid, besar atau kecil ukurannya?"
"Kecil lah Bi.. Kan cuma sebesar kardus air mineral." jawab Yazid.
"Nah miniatur ini dan Yazid... Itu ibarat tata surya dan Penciptanya. Yang menciptakan biasanya lebih besar daripada yang diciptakan. Betul ga?"
"Iya betul Bi." Yazid mengangguk-angguk setuju.
"Yang menciptakan tata surya dan alam semesta sungguhan tuh siapa Zid?" tanya Abi.
"Allah ya Bi...." jawab Yazid.
"Betul. Allah yang menciptakan semua. Jadi, seandainya miniatur ini adalah tata surya betulan, bisa ga Yazid bayangkan sebesar apa Penciptanya?"
"Waaaaaaah....." gumam Yazid melongo "Jadi Allah itu bbuesaaaaaar sekali ya Bi?"
"Betul." kata Abi tersenyum. "Jadi, sekarang Yazid sudah bisa kah membayangkan sebesar apa Allah itu?"
"Iya... Sudah Bi." jawab Yazid, tersenyum lebar.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
#day1
0 komentar